Kamu mungkin merasa bahwa kamu sudah cukup pintar dalam mengelola keuangan, tapi tahukah kamu bahwa ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh generasi milenial saat mengatur keuangan?
Kesalahan mengatur keuangan generasi milenial
Menunda perencanaan keuangan
Kesalahan yang paling umum dilakukan oleh generasi milenial dalam mengatur keuangan adalah menunda perencanaan keuangan. Banyak dari kamu yang merasa masih muda dan merasa tidak memiliki cukup uang untuk dikelola, sehingga menunda untuk membuat rencana keuangan. Namun, ini adalah kesalahan besar yang dapat menghambat kamu dalam mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Perencanaan keuangan sebaiknya dilakukan sejak dini agar kamu dapat mengetahui kebutuhan dan tujuan keuangan kamu. Misalnya, jika kamu ingin membeli rumah atau mobil dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, kamu harus merencanakan dan menyisihkan uang sejak sekarang. Dengan merencanakan keuangan secara teratur, kamu dapat mengalokasikan uang dengan baik dan mencapai tujuan keuangan kamu di masa depan.
Selain itu, merencanakan keuangan juga dapat membantu kamu dalam mengontrol pengeluaran. Banyak dari kamu yang tidak mencatat pengeluaran dan tidak mengetahui di mana uang kamu pergi, sehingga mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan. Dengan merencanakan keuangan, kamu dapat mengetahui berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk setiap kebutuhan dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Tidak mengontrol pengeluaran
Ketika kamu tidak mengontrol pengeluaran, kamu tidak tahu di mana uang kamu pergi dan ini dapat menyebabkan kamu kesulitan dalam mengatur keuangan. Kamu mungkin menemukan bahwa kamu tidak punya cukup uang untuk mencapai tujuan keuangan kamu atau bahkan kesulitan untuk membayar tagihan yang harus dibayar.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mencatat setiap pengeluaran kamu. Kamu bisa melakukannya dengan menyimpan bukti pembelian kamu atau dengan mencatat pengeluaran kamu di sebuah buku catatan. Setelah itu, kamu bisa mengelompokkan pengeluaran kamu ke dalam kategori yang berbeda, seperti pengeluaran untuk makanan, transportasi, rekreasi, dan lain-lain.
Ketika kamu sudah mencatat pengeluaran kamu, kamu bisa menganalisisnya untuk mengetahui di mana kamu bisa menghemat uang. Misalnya, jika kamu menemukan bahwa kamu mengeluarkan banyak uang untuk makan di luar, kamu bisa mulai membuat makanan sendiri di rumah atau membeli makanan dari warung yang lebih murah.
Selain mencatat pengeluaran kamu, kamu juga bisa menetapkan batas pengeluaran untuk setiap kategori. Hal ini akan membantu kamu untuk mengontrol pengeluaran kamu dan memastikan bahwa kamu tidak mengeluarkan lebih dari yang kamu bisa kembalikan.
Tidak punya dana darurat
Dana darurat adalah dana yang disisihkan untuk digunakan dalam keadaan darurat seperti yang disebutkan sebelumnya. Banyak dari kamu mungkin merasa bahwa kamu masih muda dan tidak perlu menyisihkan uang untuk dana darurat. Namun, ini merupakan kesalahan yang sangat besar karena situasi yang tidak terduga dapat terjadi kapan saja dan tanpa dana darurat yang cukup, kamu akan kesulitan dalam mengatasinya.
Menyisihkan uang untuk dana darurat juga sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan kamu. Tanpa dana darurat yang cukup, kamu akan terpaksa untuk meminjam uang dari orang lain atau dari bank dalam situasi darurat. Ini dapat menyebabkan kamu terjebak dalam masalah keuangan yang tidak diinginkan seperti bunga pinjaman yang tinggi dan tekanan finansial yang berkelanjutan.
Terlalu banyak pinjaman
Ini merupakan kesalahan yang cukup umum dilakukan oleh generasi milenial karena mereka sering kali merasa tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan dan ingin segera mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Namun, terlalu sering meminjam uang dapat menyebabkan masalah keuangan yang tidak diinginkan di masa depan.
Pertama, terlalu banyak meminjam uang dapat menyebabkan kamu terjebak dalam utang yang sulit dikelola. Kamu mungkin merasa seperti kamu dapat mengelola utang saat ini, namun jika kamu terus meminjam uang dan menambah utang, maka kamu akan menemukan diri kamu dalam situasi di mana kamu tidak dapat membayar cicilan utang kamu dan bunga yang dikenakan.
Kedua, terlalu banyak meminjam uang dapat menurunkan nilai kredit kamu. Nilai kredit kamu menentukan seberapa baik kamu dalam mengelola keuangan dan mengembalikan pinjaman yang kamu terima. Jika kamu terlalu sering meminjam uang dan mengalami kesulitan dalam mengembalikan pinjaman, maka nilai kredit kamu akan menurun. Ini akan menyulitkan kamu untuk mendapatkan pinjaman di masa depan, seperti saat ingin membeli rumah atau mobil.
Ketiga, terlalu banyak meminjam uang dapat menyebabkan kamu kehilangan kontrol atas pengeluaran kamu. Kamu mungkin merasa seperti kamu dapat mengelola pengeluaran kamu dengan baik saat ini, namun jika kamu terus meminjam uang dan menambah utang, maka kamu akan menemukan diri kamu dalam situasi di mana kamu harus mengeluarkan sebagian besar pendapatan kamu untuk membayar cicilan utang.
Ingatlah bahwa kesalahan-kesalahan ini dapat dihindari dengan merencanakan keuangan dengan baik dan mengontrol pengeluaran kamu.